Senin, 26 Desember 2011

SIKAP YG MENCELAKAKAN

MEREMEHKAN ORANG LAIN

Anda tentu pernah menyaksikan ada orang yang sikapnya suka meremehkan orang lain, ...

- Yang kalau “bersalaman” dengan orang lain sikapnya acuh, mukanya berpaling ke arah lain, tidak dia tatap orang yang datang menyalaminya.

- Yang kalau menyapa orang lain dilakukannya dengan tidak sopan.

- Yang kalau memanggil nama orang lain menggunakan panggilan yang bernada “merendahkan”.

- Yang sukanya memerintah dan mempelakukan orang lain bagai anak buah atau budaknya saja.

Ooh, sungguh angkuh orang itu,.. dia merasa dirinya sebagai orang yang berderajad tinggi, dan tidak menyadari bahwa orang yang datang menyalaminya atau orang lain yang diremehkannya itu sangat mungkin pada hakikatnya di hadapan Allah SWT. memiliki derajad kemulyaan yang lebih tinggi dibanding dirinya.

Sikap suka meremehkan orang lain, merasa dirinya hebat, merasa diri lebih pandai, merasa lebih mulya, dan semacamnya, merupakan sikap-sikap yang seringkali terjangkit pada diri orang-orang yang sedang memperoleh jabatan, pada diri orang-orang yang dipanggil sebagai “atasan”, bahkan sering muncul pula pada orang-orang yang dipanggil “Ustad”. Ya, itulah suatu penyakit hati yang sangat berbahaya bagi diri mereka sendiri.

Bukankah perlu kita sadari bahwa sikap menganggap diri lebih mulya dan merendahkan orang lain itu merupakan sikap Iblis ?!. yaitu suatu sikap yang telah melemparkan diri Iblis keluar dari kenikmatan Surga dan diancam akan menerima siksa Neraka?!.

Artinya, ... tanpa sadar orang-orang angkuh yang suka meremehkan orang lain itu telah menjadikan dirinya sebagai hamba Iblis yang akan jauh dari memperoleh kenikmatan Surga!. Dia merasa dirinya berderajad tinggi, padahal derajadnya sangat rendah !. Dia merasa telah menjadi seorang Mu’min, padahal dia telah berlaku Fasik !. Dia merasa telah melakukan amal shalih yang berpahala, padahal dia telah melakukan dosa-dosa !....

Ya Allah,.. aku berlindung kepada-Mu dari munculnya sikap sombong.