Minggu, 27 September 2009

Kecerdasan Spiritual

KECERDASAN SPIRITUAL
Oleh: Joko Suharto

Setiap manusia yang ingin sukses di dalam hidupnya hendaknya memiliki kecerdasan Berpikir, kecerdasan Emosi, kecerdasan Spiritual, dan juga memiliki kecerdasan Sosial. Bila manusia ingin memperoleh kesuksesan yang lebih bernilai atau yang bersifat hakiki maka manusia yang bersangkutan harus mampu berhubungan dan atau beribadah secara benar kepada Tuhannya. Untuk dapat melakukan ibadah atau pengabdian secara benar maka manusia harus menggunakan potensi kecerdasan spiritualnya secara baik. Dengan kecerdasan spiritualnya itu maka manusia akan dapat membaca hati nuraninya, memahami agamanya, menyadari hakekat dirinya, mengenal Tuhannya, yang pada akhirnya harus mampu sampai pada tingkat ”dekat” dengan Tuhannya. Dengan semakin tinggi kecerdasan spiritualnya maka manusia akan semakin mampu memanfaatkan kecerdasan akalnya dan juga akan semakin mampu mengendalikan nafsu hasratnya, sehingga ia akan mampu memilih atau menemukan serta meniti jalan yang lurus dan benar, sehingga dapat mencapai kesuksesan hidup yang sebenarnya.

Membangun kecerdasan spiritual berarti membangun kemampuan diri untuk mengenal fitrahnya, membaca hati nuraninya serta kemampuan untuk menerima cahaya-cahaya dari Tuhannya. Bila dia cerdas maka dia tidak akan tersesat, dan tidak akan mengumbar nafsu duniawi sehingga tidak terjerumus ke dalam sifat-sifat yang mengagungkan kebendaan. Bilamana memang dia cerdas maka dia-pun akan menyadari bahwa apa-pun yang diperolehnya sepenuhnya berkat karunia Ilahi, maka dia akan mampu bertawakal kepada Allah.

Tidak semua orang dapat memiliki kecerdasan spiritual, hal ini terbukti dengan masih banyaknya orang yang sering melakukan aniaya, sering lupa diri atau lepas kendali dalam bersikap, sering merugikan orang lain dan suka melanggar aturan. Di dalam hatinya dimungkinkan masih terdapat keraguan atau penolakan terhadap ajaran agama, sehingga bila ia mengerjakan peribadatan agama atau melaksanakan tugas dan kewajibannya ternyata dia hanya lakukan dengan hati yang kosong tak terkandung rasa pengabdian yang tulus. Itulah suatu contoh sikap orang yang belum mempu mengembangkan kecerdasan dalam kehidupannya.



Allah berfirman: ”Katakanlah, apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi ?, yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupannya di dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya”. (QS.Al Kahfi: 103-104).

jokosuharto@rocketmail.com
Hambarabbani.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar